19.09.2015
Hamburg.
musim-musim berganti selimut.
hangat menjadi rindu yang berusaha di bayar tuntas, entah dengan pelukan atau sekedar jaket tebal.
musim-musim pulang dan pergi,
waktu kembali ke masa dimana kaki ini menapaki sajak kata jauh
dan tema masih sama, dan luka masih basah, dan cinta masih ada, meski musim telah berganti ..
banyak alasan tentang kepergian,
tapak juga jejak mengiringinya..
pun air mata.
dari
gugurnya daun, dingin putihnya salju, warna-warni bunga, teriknya
matahari lalu kembali menjadi daun yang gugur, aku masih tak bisa
melupakan, bagaimana hatiku telah jatuh pada senyum setengah purnama
itu.
musim-musim berganti selimut.
daun-daun hijau menyerah pada angin, lantas jatuh menjadi kering.
bunga-bunga hilang warnanya.
semua berubah.
waktu, tempat, tatap pun jabat.
tapi tidak dengan rindu,
tapi tidak dengan cinta.
apalagi, kamu.
MySara